Mohon tunggu...
Satto Raji
Satto Raji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Worker for Photograpy, Content Writer, Sosial Media,

Belajar Untuk Menulis dan Menulis Untuk Belajar

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

40 Tahun Toyota Indonesia (PT.TMMIN) Gairahkan Dunia Otomotif Indonesia

20 Juni 2015   12:24 Diperbarui: 27 Juni 2015   17:53 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


 

Awalnya saya tidak termasuk ke dalam 20 orang kompasianer yang menjadi peserta kompasiana visit TMMIN, ketika hari selasa sore menjelang maghrib tiba-tiba saya di telpon admin kompasiana untuk menanyakan kesediaan saya ikut kompasiana visit TMMIN  esok hari karena ada satu kompasianer yang berhalangan hadir. Tanpa pikir panjang saya menyanggupi.

"Kalau sudah rencana tuhan nggak bisa di tolak" mengutip komentar mas Agung Sony kompasianer dan  pengusaha otomotif di Pulau Dewata, yang rela pulang pergi Bali-Jakarta-Bali agar bisa hadir di kompasiana visit TMMIN untuk menuntaskan dahaga keingintahuannya terhadap perkembangan teknologi otomotif.

Dunia otomotif bukan hal baru bagi saya karena ayah merupakan pelaku bisnis otomotif khususnya untuk perawatan mesin (bengkel) mobil. Jadi sejak usia belia saya sudah sangat dekat dengan aroma oli, deru mesin yang sedang di tune-up, bau sangit kampas kopling, suara knalpot yang berat sampai masuk kolong mobil pernah saya lakukan.

Saat kuliah tahun terakhirpun saya sempat aktif di bengkel tersebut, Pagi sampai sore kerja di bengkel. Malamnya saya kuliah ambil kelas karyawan. Jadi begitu saya lihat woro-woro mengenai kunjungan ke pabrik Toyota -TMMIN- satu hal yang tidak akan saya lewatkan. Jujur saja rasa ingin tahu saya bagaimana sebuah proses sebuah mesin di produksi sangat besar, karena selama ini hanya bisa meihat sebuah mesin yang sudah jadi atau siap pakai.

Akhirnya asa itupun terwujud di detik-detik terakhir, bahagia tentunya terlebih lagi bisa silaturahmi dengan para kompasianer yang tidak hanya berasal dari Jakarta tapi ada juga beberapa yang dari luar kota. Yang lebih luar biasa lagi kami di damping langsung oleh Kang Pepih Nugraha COO -Chief Operating Officer- kompasiana. Berangkat sekitar kurang lebih jam 10 dari markas besar Kompasiana, kondisi jalan Jakarta saat itu cukup lengang hanya sedikit terhambat di saat akan keluar jalan bebas hambatan.

 

 Kang Pepih memberikan penjelasan saat kami akan berangkat menuju PT.TMMIN

Memasuki Sunter Plant 1, rekan-rekan kompasianer langsung di giring ke auditorium untuk diberikan sedikit pengarahan mengenai peraturan yang ada. Sedikit rumit menurut saya tapi itu untuk kebaikan semuanya, mulai dari peraturan naik turun tangga, larangan memasukkan tangan kedalam kantong celana saat berjalan sampai harus menutup kamera pada handphone dengan sticker yang sudah di sediakan. Beruntung bagi saya karena menjadi 1 dari 2 orang yang di ijinkan untuk membawa kamera kedalam area Plant.

 

Kompasianer nggak cuma jago selfie, semua harus terdokumentasi agar bisa menjadi bahan inspirasi untuk dijadikan tulisan

 

 Larangan memasukkan tangan kedalam kantong celana merupakan tindakan preventif, agar saat kita terjatuh tangan bisa bereaksi dengan cepat melindungi tubuh

 

Selanjutnya kami diarahkan untuk makan siang di kantin, kantin yang sama dipergunakan untuk makan siang karyawan TMMIN Sunter Plant1. Pengamatan singkat saya mengenai Sunter Plant1 ini tidak terlihat seperti pabrik. Bersih, teratur dengan suasana cerah -bright- jauh dari kata suram. Memasuki ruang kantin pun tidak jauh beda, disini kita tinggal mengambil nampan besar yang isinya sudah lengkap dengan lauk pauknya. Tinggal tambahkan nasi, wwaalllaahh sudah siap makan siang kita. Dan semua sudah diperhitungkan karbohidrat serta protein yang ada disetiap menunya.

 

Di kantin kita tinggal pilih nampan yang sudah berisikan 2 macam menu, tambah nasi, lalu cari kursi tinggal santap makan siang kita, teratur dan disiplin nggak takut kehabisan.

 

Ini menu makan siang saya, dengan lauk yang beraneka ragam, sayangnya tempe dan tahu bacam tidak mampu saya habis. saya hanya bisa selamatkan pisang untuk jaga-jaga kalau perut mulai kerocongan ditengah acara

Setelah makan siang dan beribadah ini yang saat yang di tunggu-tunggu para kompasianer, tur keliling TMMIN sunter plant1 tempat Engine production division dan Component export and Vanning division. Sungguh jauh dari bayangan saya tentang sebuah pabrik yang memproduksi mesin sebelumnya. Di Sunter Plant1 tidak terlihat genangan oli sedikitpun, pakaian pekerjanya pun tidak terlihat kotor, semua tersusun rapi dan pada tempatnya. Jauh berbeda waktu saya kerja parttime di bengkel saat nyambi waktu kuliah. Bagi saya ini lebih terlihat seperti playpark dengan berbagai macam mesin besar, aneka tools dan suara bahan metal yang saling beradu sudah cukup membuat mata saya berbiinar-binar .

Semua kamera pada gadget para kompasianer di tutup oleh sticker, termasuk samsung galaxy tab2 saya.

 

 

Beruntung bagi saya dan Andis dari kompas.com yang diberikan bagde biru dilengan sebagai penanda bahwa kami diijinkan untuk membawa kamera kedalam area Plant

 

TMMIN sudah ada sejak 40 tahun lalu, produk legenda mereka toyota kijang masih senantiasa wara-wari di jalanan Indonesia. Produk gagal yang melegenda kata mas Banu, "Kijang tiada duanya". Mengulang tagline iklan toyota kijang. "Jadi setelah gigi satu, langsung ke gigi tiga". Mas Banu menjelaskan satir iklan tagline tersebut di sambut tawa kompasiner. 

Sebelum memasuki area plant kami di berikan wireless earphone agar bisa mendengarkan semua penjelasan dengan baik. tidak lupa helm sebagai standard keselamatan

 

 

Sunter Plant1 memang luar biasa. Sudah dari dahulu saya sangat antusias kalau melihat mesin-mesin besar ini, terlebih lagi ini adalah mesin pembuat mesin. Kalau saja diperbolehkan ingin rasanya saya lompat jejingkrakan bahkan guling-guling kalau perlu. -Agak berlebihan mungkin-

Sejarah Toyota Indonesia sebelum resmi menyandang nama TMMIN terbagi dalam tiga tahapan; Tahap pertama di mulai pada tahun 1971 dengan nama TAM (Toyota Astra Motor) yang pada awalnya hanya sebatas importir dan distributor. Lalu satu persatu komponen pendukung TAM mulai berdiri, dimulai ditahun 1973 dengan Multi Astra khusus membangun Assy Plant untuk assembling dilanjutkan Toyota Mobilindo untuk Component Plant pada tahun 1976 dan pada tahun 1982 berdiri engine plant di bawah Toyota Engine Indonesia.

 

Saya belum pernah melihat mesin sebersih ini, dahulu saat masih aktif di bengkel, walau saya sudah mencucinya puluhan kali sekalipun tetap tidak akan bisa. Hanya di TMMIN sunter plant1 yang bisa -ya iyalah ini kan mesin baru-.

 

 Bagian sparepart itu tersusun rapi perbagian memudahkan para pekerja untuk mengumpulkan bagian-bagian itu sebelum akhirnya di jadikan satu

Memasuki Tahap Kedua medio tahun 1989 sampai 2003 semua komponen tersebut digabung menjadi satu di bawah bendera Toyota Astra Motor. Dan akhirnya pada tahap ketiga di tahun 2003 TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) mulai resmi beroperasi.

Berfungsi sebagai manufacturer dan exporter TMMIN sungguh mempunyai peran yang tidak kalah penting dengan TAM (Toyota Astra Motor) yang sekarang berfungsi sebagai distributor dalam negeri, CBU importer dan Service parts di dunia otomotif Indonesia.

 - TMMIN apa itu,..? Astra ya..?
- Bukan TMMIN itu Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
- Ooohh,..Toyota Astra.
- Bukan juga, lebih tepatnya TMMIN itu yang memproduksi mobil yang akan di jual oleh Astra Motor.
-Iya tau,...TMMIN itu Toyota Astra Motor kan..?

Kurang lebih Dialog singkat diatas menjadi bahan guyonan salah satu management TMMIN dihadapan 20 kompasianer yang hari itu beruntung mengunjungi TMMIN Sunter Plant 1. Ternyata memang belum banyak orang yang tahu akan keberadaan TMMIN di dunia otomotif Indonesia, termasuk saya. Walau ternyata TMMIN sudah sangat mendunia karena sudah mengekspor jauh sampai kazhastan.

"Inilah kenapa karyawan TMMIN agak susah mencari jodoh, karena belum banyak yang tahu tentang kami"selorohnya lagi.

Satu hari yang menyenangkan di sunter plant1 TMMIN. pikiran saya berkelana jauh beberapa tahun kebelakang, memori itu sedikit demi sedikit bermunculan saat kami harus meninggalkan area pabrik. Teringat ketika harus membongkar bongkahan mesin itu satu persatu, peluh yang bercampur aroma oli dan ketika harus berpikir keras saat harus menyatukan potongan kecil itu menjadi satu mesin yang utuh kembali. Membongkar ternyata lebih mudah.

Pelajaran yang menarik dari sunter plant1 TMMIN, ketika keteraturan dan disiplin akan menghasilkan sesuatu yang baik.

 

 

Tulisan saya yang terkait Kompasiana Visit TMMIN yang lain;

1.PT.TMMIN Berdaya Guna Untuk Keluarga Indonesia

2. Rahasia Toyota Indonesia Bisa Mendunia

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun