Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malam Memang Tak Berbintang

1 Januari 2019   11:20 Diperbarui: 1 Januari 2019   14:46 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Aduh!"  

Wajah Jumali yang hitam seketika itu makin gelap.  Tampak menyimpan kegondokan.  Tapi mereka berada di tempat orang. Orang yang sama sekali tak saling kenal.  Ia tahan mulutnya untuk tidak mengomel sekalipun.  Ia tak mau menjadi tontonan orang-orang yang tengah di toko itu.  Setidaknya menjaga rasa si empunya toko.  Toh ia beruntung bisa rehat berteduh di situ.

Agaknya, hujan tak juga berniat surut.  Derasnya memendekkan jarak pandang.  Apalagi ini malam.

Tiba-tiba, dalam dekapan Karsiem, mulut anaknya mengeluarkan cairan.  Leman, anak itu, muntah. Perempuan satu anak itu gelagapan.  Jumali mendekat.  Ujung kain pembopong diarahkan ke mulut, sekedar menyeka muntahan.  Sayangnya, kemudian anak itu muntah lagi. Pasangan muda itu terlihat mulai panik.

"Ambil minyak kayu putih, Kang! Cepat!

Dari dalam tas didapati sebotol minyak kayu putih.  Dioleskan pada perut anak itu.  Beberapa orang menyaksikan.  Ada yang mendekat.  Ada yang hanya menatap dari kejauhan.

Anak itu tampak lemas.  Wajahnya pucat.  Karsiem makin gelagapan.  Jumali tak tahu harus berbuat apa.

Dan perempuan pemilik toko menghampiri mereka.  "Kasihan sekali.  Jangan di sini ya, masuk saja duduk di sana."

"Lebih baik bawa ke rumah sakit.  Takut kena apa-apa anak ini," ujar Mama itu.  Katanya, anaknya dulu pernah begitu.  Tapi terlambat ditangani. Akhirnya tak tertolong.

Jumali dan Karsiem nyaris lunglai mendengarnya.

"Pakai mobil saya ke rumah sakit.  Nanti diantar supir, ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun