Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Yang Muda yang Office Boy

1 Mei 2017   09:02 Diperbarui: 1 Mei 2017   15:39 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kamu berani juga menikah?” Aku memulai bercakapan.  Ia tersenyum.

“Nekad.  Katanya cuma modal Bismillah.”   

Kami saling tertawa. 

“Mertuamu pernah tanya: kamu kerja di mana?” Aku tanya lagi.

Ia bercerita, betapa mertua lelaki dan perempuannya bangga padanya yang pegawai bank.  Bagi mereka, kata Tolo, punya menantu bekerja di bank seperti sebuah impian yang jadi kenyataan.  Mereka yakin, kerja di bank kerja yang menjanjikan.  Anggapnya, anaknya tidak akan sengsara hidupnya.  Ada kepastian bulanan.  Tidak seperti menantu lain yang mengais uang dengan serabutan: kuli bangunan, jaga malam, dan entah apa lagi, yang penting bisa mendatangkan duit.

Aku terdiam untuk pertanyaan berikutnya.  Aku menjentikan ujung rokok.

“Apa kamu sering bawa mobil tiap  ngapeli  pacarmu?”

Tolo tersenyum.  Mukanya ditekuk memandang sepatu.  Dugaanku, ia begitu.  Hanya Tolo tak menjawab. “Itu artinya kamu sudah layak terlihat sebagai pegawai bank.”  Ia lantas cengar-cengir.  Dugaanku juga, si orang tua tidak bertanya: mobil siapa itu?  Rupanya dia beruntung.

Ketika petang mulai merambat malam aku berpikir untuk pulang.  Lantas, aku ingin menuntaskan pertemuan kali ini.

“Ngomong-ngomong, kamu sudah malam pertama?” Ia tersipu dengan pertanyaanku ini.

“Belum.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun