Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Yang Muda yang Office Boy

1 Mei 2017   09:02 Diperbarui: 1 Mei 2017   15:39 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku jadi ingat, dulu dia pernah bertanya: Apa modal buat nikah?  Aku menjawab: cukup Bismillah saja!

Sebenarnya, jawaban itu sekenanya. Mungkinkah karena jawabanku itu, kemudian ia nekad melamar, kemudian berlanjut ke pernikahan? Aku tersenyum.  Tapi kemudian senyum itu memudar.  Aku ingat, masih ada tiga undangan pernikahan yang harus didatangi.  Ketiganya dari kerabat di kota yang jauh-jauh, tapi masih dalam satu provinsi.  Berarti akan  menambah pengeluaran rumah tangga dalam waktu dekat ini.

Akhirnya, pada hari yang tertera pada surat undangan , aku mendatangi hajatan itu.  Aku menjadi heran, temanku Agung, yang pejabat kantor cabang menghadiri perhelatan itu juga. 

“Dia Saudaramu?” tanyaku padanya.

“Bukan.”

“Anak temanmu?”

“Bukan.”

“Terus?”

“Aku ndak tahu.  Tahu-tahu dikasih undangan dari orang kantor.”

Beberapa hari setelah pernikahan itu, Tolo terlihat kembali masuk kerja.  

Suatu hari, saat memasuki senja, aku bertemu dia di tempat biasa kami bersantai yaitu teras depan minimarket.  Seperti biasa pula OB Tolo menawarkan rokok sekalian korek gas.  “Ayo, Pak.”  Kami berdua selanjutnya beradu asap di awang-awang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun