Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Lebaran di Tengah Oktober

4 Juli 2016   11:24 Diperbarui: 4 Juli 2016   18:13 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bapak menatapku. “Setiap melihat termos itu, Bapak selalu teringat lebaran yang dulu itu. Bersamaan, kamu dan adikmu tak pulang. Juga kakakmu.”

Aku mencoba mengingat peristiwa itu lagi. Selintas. Selintas saja.

“Kau harus tahu. Bapak seperti bernafas dengan satu paru waktu itu. Bapak iri dengan kiri kanan yang rumahnya riuh. Semua kumpul. Sedang rumah ini….. rasanya kerontang. Tiga anak tak ada.”

Kutatap termos yang ada di tanganku. Kemudian menepuknya pelan tanpa arti. “Kau akan mengerti kelak, saat usiamu menua. Datangnya anak dan cucu pada hari raya seperti ini adalah barang mewah.”

Aku hanya mengangguk. Tapi aku tidak mencoba untuk merasakan bernafas dengan satu paru. Dengan dua paru sekarang ini, Bapakku yang merangkak senja itu sering terlihat sesak. 

Bumi Cahyana, 4 Juli 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun