Tapi aku kecewa pada anakku. “Aku nggak mau beli es dawet, Pak,” ungkapnya tanpa basa-basi.
Lantas, anak lelakiku berjalan ke arah barat lagi, sekitar hampir sembilan meter. Ia mendekati sebuah etalase berangka aluminium yang memajang tulisan Es Cappucino Cincau. Dan ia membeli minuman itu.
Aku hanya ternganga, menatapnya dari kejauhan. (***)
_____Bumi Cahyana, 13 Februari 2016
Gambar: www.infojajan.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!