Selanjutnya ia memasang papan nama baru di depan warung kopinya. Beberapa orang yang melihatnya terpana. Berdiri menyaksikan detik-detik yang bersejarah itu.
“Dengan semangat baru dan citra baru, saya mengganti nama tempat ini menjadi Warung Kopi Intelijen.” Suara lelaki pemilik warung itu lantang memecah siang sebelum adzan dhuhur bergema.
"Kenapa pakai nama itu?" seseorang bertanya.
Lelaki pemilik warung menyungging senyum. "Biar kita tidak merasa takut. Sekalian buat mengenang lelaki yang pernah datang ke sini itu," kilahnya.
______ Bumi Cahyana, 4 Februari 2016
Ilustrasi:sharingdisana.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H