Satu ciri khas yang dulu ada dan kini hilang sama sekali yaitu membawa satu botol minyak tanah sebagai pendamping selain makanan tadi. Ini terjadi di kala listrik belum masuk desa.  Hanya ada lampu teplok, senthir dan sedikit istimewa memakai lampu petromak.  Maka, sumbangan minyak tanah dari para tetangga menjadi cadangan bahan energi penerangan bagi keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!