Oke apapun sebutannya tidak masalah. Namanya juga lagi iseng, saya tidak ingin menulis terlalu serius. Saya hanya ingin bersenang-senang dengan menulis. Jadi saya bikin aja istilah sendiri: "Coach Imajiner" atau saya singkat CI. Sebagai seorang coach, si CI ini punya kemampuan untuk mengkondisikan "coachee" atau klien-nya menjadi seorang teman yang baik. Tidak menjadikan klien sebagai "inferior" ataupun "superior"nya.
Berikut ini dialog si Coach Imajiner (CI) dengan Sang Raja (SR):
CI: Hi pak, apa kabar?
SR: Baik. Kamu sendiri bagaimana? Sehat?
CI: Alhamdulillah sehat wal afiat pak.
SR: Syukurlah. Gimana rencana kita pagi ini? Saya denger kamu tuh wong sakti. Makanya tak panggil ke istana, hehehe.
CI: Hahaha, bapak bisa aja! Nggaklah pak. Saya tuh orang biasa. Niatnya Cuma ingin membantu orang.
SR: Saya denger kamu tuh ahli coaching. Opo toh maksute? Saya tahunya cuma Coach Shin Tae Yong, hehehe.
CI: Wow, keren dong pak. Jadi apa bayangan bapak tentang seorang coach itu?
SR: Pelatih, bener nggak?
CI: Betul sekali pak. Ada kemiripan memang antara Coach dan Pelatih itu. Sama-sama pengen menjadikan "coachee" atau kliennya itu maju, agar bisa berprestasi seoptimal mungkin.