Bluk! Glundung, glundung, glundung!
Sora tidak bisa melihat ke arah mana kepala itu berguling.
Sepertinya ke ruang tamu.
“Hihihihihihihihihihihi!” terdengar suara tawa cekikan si perempuan itu.
Sora merasakan tubuhnya lemas hingga tidak sanggup berdiri.
Dilihatnya kepala perempuan yang barusan di tendang itu terbang melayang menjauh keluar dari rumah itu.
Sora terduduk lemas di pintu kamar tidur. Keringat dingin mengucur deras di dahinya. Dia pernah melihat hal-hal semacam ini. Bukan satu dua kali. Lebih banyak dari itu. Tetapi semua itu sepertinya hanya penampakan dan tidak berinteraksi langsung seperti ini. Tidak bersentuhan secara fisik seperti ini.
Rasanya ia ingin menangis.
Tanpa disadarinya, tubuh perempuan tanpa kepala itu bergerak dan bangun dari tempat tidur. Perlahan-lahan berjalan mendekati Sora.
Langkahnya seperti diseret.
Srek. Srek. Srek. Srek. Dia semakin mendekati Sora.