Mohon tunggu...
S Widjaja
S Widjaja Mohon Tunggu... lainnya -

Sharing ideas through writing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fiksi Kuliner] Mentraktir Arwah

9 Juni 2016   19:43 Diperbarui: 9 Juni 2016   19:50 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku segera bergegas kembali ke ruang otopsi. Aku tidak sabar untuk segera sampai dan menceritakan peristiwa yang baru saja kualami. Peristiwa yang membuatku merinding – tetapi sesuatu banget. Bukan saja aku mendapatkan foto wajah si korban pembunuhan tetapi juga sidik jarinya. Ya, bukankah sidik jarinya juga menempel di ponselku?

Sesampainya di lorong menuju ruang otopsi, aku mendengar suara orang tertawa-tawa. Ramai sekali padahal sudah malam. Apa ada yang berulang tahun hari ini?

Ketika kubuka pintu ruangan itu, kulihat kawan-kawanku semuanya tertawa. Bejo orang yang paling jahil di antara kami tampak sedang berjongkok dan memegang perutnya seperti tidak mampu menahan tawa. Ketika ia melihatku, Bejo menunjuk ke arahku dan kembali tertawa terbahak-bahak.

“Ada apa ini? Kok ramai sekali? Sudah malam begini …” tanyaku.

“Sis, kamu habis ngapain tadi? Habis selfie-selfie, ya?” tanya Airin adik kelasku.

Aku bingung mendengar pertanyaannya.

“Dia bingung, tuh,” kata Kusno – teman satu angkatan denganku.

“Habis selfie sama aku,” kudengar seseorang berkata. Dan pecahlah tawa di ruang itu – lagi.

Aku menoleh ke arah orang itu. Dia! Dia si … ah, dia orang yang duduk di sebelahku tadi di warung Pak Mansur! Aku baru sadar selain kami berlima – aku, Airin, Bejo, Kusno, dan dokter Panji, ada juga orang lain.

“Ini Firman, tamu kita malam ini,” Kusno memperkenalkan.

Kami berdua lalu bersalaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun