Mohon tunggu...
Rizka Khaerunnisa
Rizka Khaerunnisa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Mengumpulkan ingatan dan pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Minari" dan Makna Rumah di Tanah Asing

20 Maret 2021   16:53 Diperbarui: 22 Maret 2021   00:33 1509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soonja (Yuh-Jung Youn) dan David (Alan S. Kim) berada di hilir sungai, tempat di mana tanaman minari tumbuh subur. | Sumber: imdb.com / A24 Films
Soonja (Yuh-Jung Youn) dan David (Alan S. Kim) berada di hilir sungai, tempat di mana tanaman minari tumbuh subur. | Sumber: imdb.com / A24 Films
Menurut Richard Kim, profesor Kajian Amerika Asia di Universitas California, keterlibatan AS dalam Perang Korea memicu gelombang besar imigrasi ini. Meskipun profesi sebagian besar imigran tersebar luas dalam bidang lain, masih banyak petani Asia-Amerika periode 70-an sampai 80-an yang mengenali pengalaman dalam film Minari, seperti keluarga Yong Chin tadi.

Pasca imigrasi yang meningkat itu, hingga pada awal 1990-an, pertanian turut memberi fondasi bagi ekonomi imigran Korea. "Pertanian merupakan satu-satunya bentuk mata pencaharian yang layak bagi banyak imigran Asia selama periode ini," kata profesor Kim.

Baca Juga: Ghosting dan Hal-hal yang (Rasanya) Tak Selesai

Meski pada akhirnya Jacob harus mengalami kegagalan gara-gara gudang yang menyimpan sayur-sayuran hasil jerih payahnya ludes terbakar api, toh setidaknya ia telah memulai.

Di akhir penutup film Minari, kita melihat Jacob dan David menelusuri hutan menuju hilir sungai dan menemukan tanaman minari--yang ditanam sang nenek--tumbuh subur di sana dengan sendirinya. Sesuatu yang barangkali Jacob lupakan bahwa "taman Eden" itu boleh jadi tampak terlupakan dan tersembunyi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun