Jika Adam dan Eva dalam kisah agama Abrahamik menghasilkan banyak keturunan, generasi demi generasi yang berjalan dalam waktu linier, Dark malah mengubahnya menjadi "tak terbatas" atau infinity. Ini gara-gara dimensi mereka berbeda dan punya keturunan dari dua dimensi merupakan "sesuatu yang salah".
Di dalam musim ketiga, muncul tiga tokoh yang ke mana-mana selalu bersama. Pakaian mereka sama, bibir mereka juga sama-sama sumbing. Sebetulnya mereka adalah satu eksistensi, mereka adalah anak dari Adam dan Eva dalam versi muda, dewasa, dan tua. Dia (atau mereka) tak punya nama, The Unknown.
Hubungan antara Jonas/Adam dan Martha/Eva merupakan simbol yang "tak terbatas". Empat keluarga di Winden melakukan perjalanan dan loncatan waktu, berhubungan dan terikat satu sama lain, serta membentuk simpul eksistensi mereka sendiri.
Gara-gara penjelajahan waktu, kehidupan empat keluarga ini --yang sebetulnya satu keluarga-- menghasilkan paradoks yang terus berputar tiada ujung. Paradoks itu misalnya seperti yang sudah disebutkan di awal antara hubungan Jonas, Mikkel/Michael, dan Martha atau keluarga Nielsen.
Setelah rampung menonton serial Dark, saya jadi punya kesan kalau para tokoh di dalam serial ini punya kesamaan motivasi, yaitu berusaha memperbaiki masa lalu. Dengan bahasa lain, pada dasarnya manusia mudah terjebak di masa lalu dan gagal move on. :(
Kita kira, dengan keyakinan terhadap kehendak bebas kita bisa mengubah masa lalu. Ini jadi perenungan filsafat manusia sepanjang masa; adakah yang namanya kehendak bebas? Atau setiap jalan yang kita kira dipilih dengan kehendak bebas justru merupakan takdir itu sendiri?
Claudia Tiedemann misalnya, ia mengetahui kapan Egon Tiedemann, ayahnya, meninggal dunia. Ia berusaha mencegah kematian Egon atau paling tidak, seandainya Egon benar-benar meninggal, Claudia ada di sana untuk menemaninya. Tetapi rupanya tindakan Claudia sendiri yang menyebabkan Egon meninggal.
Apa yang dialami Claudia itu menunjukkan secuil representasi tentang takdir yang tak bisa diubah, seberapa kerasnya manusia berusaha. Dalam Dark, kehendak bebas seolah-olah hanyalah ilusi, deja vu toh terjadi terus-menerus.
Di sisi lain, rupanya kehendak bebas masih berpihak pada kehidupan. Apa yang membuat Adam, Eva, Jonas, Martha, dan Claudia berhasil memutus simpul kalau bukan kehendak bebas?