Mohon tunggu...
Rizka Khaerunnisa
Rizka Khaerunnisa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Mengumpulkan ingatan dan pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"27 Steps of May": Jurang Sepi bagi Penyintas Kekerasan Seksual

1 Mei 2019   09:24 Diperbarui: 1 Mei 2019   15:12 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak (Lukman Sardi) dan May (Raihaanun) selalu makan bersama di ruang ini. Dalam setiap momen ini, Bapak selalu berharap bisa berkomunikasi dengan putrinya, tapi ia hanya mampu mengamati May dari luar. (Foto: 27stepsofmay.com/Green Glow Pictures)

Saya terharu menyimak pada bagian ending-nya. May benar-benar membebaskan dirinya sendiri dari belenggu trauma. May membuka pintu kamar dengan penampilan mengejutkan; ia telah menanggalkan atributnya yang serba monoton itu. 

May berani tampil dengan rambut tergerai dan berpakaian warna cerah. May memeluk Bapaknya untuk pertama kali setelah delapan tahun lamanya, "Bukan salah Bapak." ujar May. Lantas ia berjalan melewati sekat bentengnya selama ini, membuka pintu rumah dan berani melangkahkan kakinya ke jalanan. Ah, betapa indahnya momentum ini.

Kehidupan May mungkin hanyalah secuil gambaran yang mewakili kompleksitas trauma pasca-kekerasan kekerasan seksual yang terjadi pada para penyintas. 27 Steps of May menjadi semacam pengantar bagi orang-orang non-penyintas untuk masuk pada pengalaman yang lebih subtil. 

Selama ini kita acapkali dibombardir fakta-fakta keras tapi luput pada sisi tak kentara ini, yaitu sisi psikologis para penyintas. Kita masih suka menempatkan kasus kekerasan seksual pada perspektif kesusilaan semata, dan lupa bahwa korban ataupun penyintas tetaplah manusia yang punya kerumitan spektrum emosi pasca-kekerasan.

Tentu bahwa setiap penyintas memiliki tingkat traumatis yang berbeda-beda. Tapi tetap saja ada hal yang universal di sana, yang memerlukan kesediaan non-penyintas untuk membuka ruang yang lebih lebar untuk para penyintas. Bahwa tak semestinya kita biarkan penyintas memanggul lukanya sendirian. Apalagi memberi penghakiman sepihak yang berujung pada sikap ketidakadilan pada payung hukum.

Momentum pembebasan tak cuma berhenti dalam narasi yang digulirkan karakter May. Lebih dari itu, 27 Steps of May adalah momentum milik semua orang yang telah siap memupuk komitmen untuk tak berhenti melawan segala bentuk kekerasan seksual. Kita harus bermimpi dan berharap, kelak tak ada lagi jurang sepi berkepanjangan bagi para penyintas.

Sutradara: Ravi Bharwani
Penulis Skenario : Rayya Makarim
Produser: Wilza Lubis, Ravi Bharwani, Rayya Makarim
Pemain: Raihaanun, Lukman Sardi, Ario Bayu, Ario Bayu, Verdi Solaiman
Produksi: Green Glow Pictures in association with Go Studio
Durasi: 112 Menit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun