“Sudah waktu dzuhur ni, yuk kita sholat dulu. Siapa tahu ketemu jalan keluar Ta.” Ajak Nia.
Mendengar ajakan Nia, Tata pun mengikuti sarannya. Kali ini ia bingung. Dalam sholatnya ia berdoa supaya diberi kemudahan dalam menentukan jalan hidupnya. Tak lupa ia juga berdoa supaya selalu dalam lindungan-Nya.
***
2 bulan sudah Tata memasukkan berkas lamarannya. Dan ia pun tak memutuskan untuk ke sekolahan menengok daftar siswa yang lolos seleksi karyawan.
Kendati demikian tak lama kemudian handphoneTata berbunyi. Dibukanya ada pesan masuk dari Nia. Tata bergegas membuka handphonenya dan membaca pesannya.
“Kamu keterima lolos seleksi karyawan Ta, selamat ya.” Pesan sms Nia dalam layar handphoneTata.
Tata pun kaget mendengar berita tersebut dan membalasnya dengan tak acuh.
“Yang benar saja, pasti salah itu. Terus kamu sendiri bagaimana?” Tanya Tata dalam mengetik balasan kepada Nia.
“Aku gagal Ta, aku gak lolos. Aku belum cukup umur. Umurku 18 tahun saja masih nunggu bulan November. Sedangkan kamu, umur sudah cukup. Kamu ambil saja Ta. Ini kesempatan buat wujudin mimpi kamu.” Isi pesan yag dikirim Nia pada Tata.
Tata pun menyudahi senam jari nya dengan Nia. Ia sempat berpikir, bisa-bisaya ia diterima sedangkan Nia tidak. Padahal dalam berkas lamaran, persyaratan Nia lebih lengkap darinya. Nia sudah punya pengalaman bekerja di took, sedangkan dirinya belum pernah kerja setelah lulus.
***