Sedangkan tepat di ujung jalan terakhir, ada sebuah taman dengan bingkai bunga-bunga berbentuk love. Saat ditelisik lebih jauh, kata si pengelola lokasi ini paling banyak digunakan untuk foto pre-wedding. Apa kalian enggak makin baper!!
Wisata alam seluas lebih dari 10 hektar ini, dikelola secara bersama-sama oleh warga setempat. Bahkan, dalam pembangunannya warga banyak memanfaatkan barang-barang bekas untuk fasilitas pendukung lainnya. Misal seperti, tempat duduk dan gazebo yang terbuat dari limbah kayu.
"Tahun ini kami menambah tempat ibadah dan warung-warung, supaya pengunjung tak perlu kerepotan mencari makan ataupun mau melaksanakan salat. Untuk makannya, kami menyediahkan aneka kuliner khas Mojokerto, khususnya di Pacet," kata Hanif Deni Fitrianto salah satu pengelola.
Kedua air terjun ini memiliki ketinggian yang berbeda. Dimana, air terjun Watu Gedeg memiliki ketinggian lebih dari 30 meter. Sedangkan Cuban Curah Watu jauh lebih rendah yakni kurang lebih 10 meter. Meski demikian, pengunjung diperkenankan untuk menikmati air terjun sepuasnya tanpa ada larangan.Â
"Kami akan menutup air terjun ketika cuaca sedang tidak bagus. Karena dikhawatirkan terjadi sesuatu hal nantinya, misal longsor atau lainnya," imbuh Hanif.
Meski berada 37 kilometer jauhnya dari pusat pemerintahan Kabupaten Mojokerto, wisata ini mulai banyak dikenal oleh masyarakat luas melalui media sosial. Betapa tidak, dalam waktu tiga hari saja pengelola dapat menerima wisatawan hingga ribuan orang.Â
Bahkan, harga tiket yang cukup murah kurang dari Rp 10.000 ini, banyak menyedot perhatian masyarakat. Jadi, apakah anda tertarik mengunjungi wisata yang dijamin bikin baper ini! Lalu tunggu apa lagi, ambil kunci kendaraan dan bersegerahlah pergi. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H