Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Salah Kaprah soal SJW, Emang Mereka Siapa Sih?

12 November 2019   13:35 Diperbarui: 13 November 2019   17:00 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, SJW ini kalau saya lihat dari tindakan kawan saya adalah memperjuangkan apapun yang tampaknya manis di depan mata. Saya katakan manis karena yang mereka perjuangkan adalah sesuatu hal yang ideal. Apakah mereka salah?

SJW sama sekali tidak salah. Mereka menginginkan tatanan dunia yang ideal. Ideal di pandangan mata mereka, dan orang awam pada umumnya.

Sayangnya tidak semua yang ideal di depan kita adalah ideal di belakang kita. Ini yang mungkin salah kaprah dalam memandang SJW. Fakta saat ini, SJW bukanlah aktivis yang memperjuangkan pihak yang terpinggirkan, kurang beruntung, hingga diskriminasi.

Tapi memandang seperti itu juga tidak salah, karena awalnya SJW memang memiliki semangat perjuangan hak. Tapi semakin ke sini, SJW lebih kepada gerakan protes sosial.

Gerakan protes, apapun itu minim sekali diikuti oleh gerakan nyata. Misal teman saya di atas, sampai saat ini beliau terus menerus mengkritik penggunaan batubara pada pembangkit listrik, tetapi tidak pernah mau/muncul ketika disodori proposal perbaikan lingkungan.

Oke, batubara memang jelek, menyebabkan polusi, dan lain-lain, tetapi di lokasi seperti di Kalimantan Timur yang sering byarpet, adakah sumber energi lain yang bisa digunakan untuk menerangi Kota Minyak Balikpapan hingga Samarinda dan sekitarnya?

Jika pun ada, sangat tidak efisien, ongkos yang mahal yang justru merugikan negara.

Mungkin ketika yang diprotes adalah hal-hal seperti pengurangan sampah plastik sih masih oke lah ya, sampai KFC pun mengeluarkan sedotan rasa SJW, alias sedotan stainless steel. Tujuannya jelas, mengurangi sampah plastik. Wow, sangat SJW sekali!

Tapi ketika SJW memprotes konsumsi rokok di Indonesia karena tingkat kesehatan, itu sudah gak oke lagi. Saya sendiri bukan perokok, tapi ide menghilangkan rokok dari Indonesia atau mencoba meminta Menteri Keuangan untuk menaikkan cukai rokok hingga 200% itu jelas ngawur.

SJW antirokok sama sekali tidak melihat imbas dari kebijakan anti rokok tersebut akan berpengaruh kepada kehidupan karyawan rokok dan keluarganya yang jumlahnya buanyaaaak banget. 

Masak sih, gak ada SJW pro-karyawan pabrik rokok? Biasanya ada. Biarlah antar-SJW pada bertengkar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun