Dan tahun 2015 adalah tepat tahun pertama pemerintah merilis gerakan Yuk Menabung Saham. Termasuk pertama kalinya pendapatan Pajak mencapai lebih dari 1000 Trilyun
Mari kita lihat tabel selanjutnya, tabel US Treasury Spread dalam persen:
Dan sekarang mari kita lihat grafik 2015 menuju 2019.Â
Mengapa bisa terjadi anomali demikian?
Ini disebabkan investor melihat profil jangka pendek Amerika (dan dunia) tidaklah bagus, akan ada gejolak. Maka mereka pun beramai-ramai mulai menjual bond jangka pendek dan menukar dengan bond jangka panjang.
Akibatnya, tingkat suku bunga jangka pendek naik (permintaan turun), dan tingkat suku bunga jangka panjang pun turun (permintaan naik).
Alasannya? Banyak, yang terbesar adalah perang dagang Amerika-China yang berlarut-larut, krisis Timur Tengah yang makin runyam dan bandelnya Ingggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit).
Gini, sepertinya, pemerintah sudah melihat outlook jangka pendek dua negara gajah ini (Amerika dan China) sudah enggak sehat lagi, dan akan berpengaruh ke ekonomi dunia, Indonesia pasti kena imbas.Â