Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Alasan Jokowi Genjot Pajak, Betulkah Krisis Ekonomi di Depan Mata?

3 Oktober 2019   12:12 Diperbarui: 4 Oktober 2019   18:13 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com | GARRY ANDREW LOTULUNG

2015

2016

Dan tahun 2015 adalah tepat tahun pertama pemerintah merilis gerakan Yuk Menabung Saham. Termasuk pertama kalinya pendapatan Pajak mencapai lebih dari 1000 Trilyun

Mari kita lihat tabel selanjutnya, tabel US Treasury Spread dalam persen:

Sumber Gambar : Federal Reserve Bank of St. Louise
Sumber Gambar : Federal Reserve Bank of St. Louise
Mari kita fokus pada grafik yang jatuh di bawah 0%. Era akhir 80'an ketika terjadi oil price shock, yaitu kejadian surplus minyak mentah akibat krisis energi pada tahun 1973 dan 1979. Lalu kemudian awal era 2000'an, yaitu ketika pecahnya dotcom bubble, disusul di 2008 ketika subprime mortage crisis terjadi.

Dan sekarang mari kita lihat grafik 2015 menuju 2019. 

Mengapa bisa terjadi anomali demikian?

Ini disebabkan investor melihat profil jangka pendek Amerika (dan dunia) tidaklah bagus, akan ada gejolak. Maka mereka pun beramai-ramai mulai menjual bond jangka pendek dan menukar dengan bond jangka panjang.

Akibatnya, tingkat suku bunga jangka pendek naik (permintaan turun), dan tingkat suku bunga jangka panjang pun turun (permintaan naik).

Alasannya? Banyak, yang terbesar adalah perang dagang Amerika-China yang berlarut-larut, krisis Timur Tengah yang makin runyam dan bandelnya Ingggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit).

Gini, sepertinya, pemerintah sudah melihat outlook jangka pendek dua negara gajah ini (Amerika dan China) sudah enggak sehat lagi, dan akan berpengaruh ke ekonomi dunia, Indonesia pasti kena imbas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun