Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Quo Vadis, Fahri Hamzah, ke Mana Akan Berlabuh?

20 Januari 2019   18:52 Diperbarui: 22 Januari 2019   19:41 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http:www.detiknews.com

GARBI jelas adalah bentuk lain dari PKS, inilah PKS Perjuangan versi Anis Matta dan Fahri Hamzah. Tapi, bagaimanapun menyebalkannya Fahri, Fahri adalah sosok yang menguntungkan bagi oposisi PKS. Dalam hal ini tentu saja: PDI Perjuangan.

Hanya PDIP yang sejak orde baru hingga saat ini memiliki platform visi misi dan arah yang konsisten. Partai lain (termasuk Golkar pasca Orba) adalah pragmatis, naik turun, kiri kanan, loncat sana sini.

Geliat Fahri  terlihat dari kritikannya ke Jokowi. Fahri adalah kritikus ulung, bahkan sering diluar pakem. Fahri sering sengaja membuat dirinya sasaran bully. Elit PKS (lagi-lagi) gerah, kritikan Fahri dianggap kurang santun, sering membuat kader PKS di lapis bawah kemudian bepikir ulang.

Bahkan ada yang membandingkan antara kritikan ala Fahri dengan kritikan ala Hasto di PDIP. Hasto dianggap lebih santun dengan tata krama, padahal PDIP bukan partai agamis. Berbeda dengan Fahri yang membawa nama PKS sebagai partai agamis. 

"Jangan-jangan Fahri intel PDIP, bro?" Tanya seorang kawan.

"Terlalu jauh, orang dalam PDIP mungkin enggak, tapi kalo ada tujuan lain ya entah, namanya politik" Jawab saya.

Toh isu bahwa Anis dan Fahri "didanai" oleh Orde Baru, Hary Tanoe dan bahkan Wiranto sudah sering saya dengar, meskipun tak ada bukti, hanya isu semata.

Yang jelas, salah satu pendiri sekaligus deklarator PKS, (Alm) Yusuf Supendi santai-santai saja melenggang ke Hanura lalu kemudian ke PDIP. Ini membuktikan, tidak ada loyalitas buta di PKS.

Artinya, kemudi politik tidak pernah di kendalikan oleh Nahkoda, namun oleh kemana angin berhembus.

"Makanya om Fahri, janganlah anda terlalu membenci Jokowi, jangan-jangan malah cinta?" #eeh..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun