Kedua, jangan diremehkan pergerakan Muhamamad Al Khaththath, ex-Hizbut Tahrir asli, ketua HTI dan FUI. Menurut Tirto.id mengutip dari Setara Institute, Al Khaththath adalah ahli lobi, dari sinilah dia mulai memainkan peran ke dalam MUI, sebagai pengurus dan juga memasukkan personel HTI & FUI kedalam MUI.
Jadi, pergerakan radikalisme dan ekstrimisme bukan hanya di permukaan, namun juga masuk kedalam organisasi resmi pemerintah. Bayangkan jika mereka berkuasa, di Suriah sendiri saja mereka saling mengkafirkan. Dari awal mereka berbeda manhaj, berbeda visi, apalagi di Indonesia, bisa-bisa mereka bentrok sendiri, rakyat yang jadi korban.
Beragam kepentingan bisa ada disini. Tanpa ada asas pemersatu yang jelas.
"Jadiii, bener yaa Indonesia jadi target Arab Spring berikutnya?"
"Saya harus jawab: Sayangnya, Ya"
***
Tulisan pertama di Pepnews.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H