Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Polemik TKA Era Jokowi, Dari "Skill" Hingga Tukang Masak Asing

25 September 2018   17:30 Diperbarui: 26 September 2018   15:46 1616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagipula merekajuga ngak betah dengan masakan Indonesia yang cenderung pedas.

Apalagi bule-bule, malah pernah teknisi asal Swedia masuk rumah sakit gara-gara makan rawon. Padahal yang lain gapapa. Kan repot ndes.

Itulah kenapa mereka membawa tukang masak sendiri. Aman buat mereka dan aman buat kita.

Persaingan MEA

Ibarat rumah, Indonesia itu masih pondasi dasar. India itu sudah buat atap. China sudah selesai bangunan, lagi jualan. Amerika? Sudah tahap penjualan rumah tahap II.

Supaya cepat, kita gandeng yang sudah pernah buat atap, furniture dan penjualan sekaligus. Disitu kita belajar. 

Sayangnya, orang kita malas belajar. Kita lebih suka undang si Amerika untuk bangun rumahnya dan sekalian jualannya. Kita duduk manis, terima hasil.

Kita tidak kuasai teknologinya. Kita ribut, karena kita belum siap. Kita belum sanggup untuk bersaing. Itu.

Tenaga kerja asing seakan diharamkan, kembali lagi, lha emang orang kita sudah mampu? Apalagi kita sudah masuk MEA, Masyarakat Ekonomi Asean. Kalo kita tertinggal, yo rasakno.

Tapi memang berapa persen sih tenaga kerja asing itu di Indonesia?

www.finance.detik.com
www.finance.detik.com
Indonesia masih sekitar 0.1 %, atau satu dari seribu orang. Jumlah yang masih cukup sedikit dibanding jumlah TKA di negara lain. Pertanyaannya, kenapa di tabel tersebut India dan China tidak ada?

Karena jumlah warga mereka pun sangat-sangat banyak, sehingga persentase mereka tampak kecil, kurang dari 0.1%. Padahal jumlah TKA di negara mereka pun secara jumlah tak beda jauh dengan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun