Dua acara tersebut bisa dibilang momentum bagi siapapun untuk 'tampil' ke publik. Dikenal publik dan beken. Tidak perlu menunggu gong start kampanye.
Seorang Agus, seharusnya tahu posisinya adalah underdog dibanding dua rivalnya, sehingga meskipun tidak di jadikan kandidat juara Pilkada, setidaknya bisa menyelamatkan wajah Demokrat, atapun wajahnya sendiri dulu.
Agus harus bisa lepas dari bayang-bayang SBY dan istrinya yang artis, Agus harus presentasi sendiri, berlari dan show sendiri.Â
Dari sini, yang ada di posisi kuda hitam masih jelas Anies Baswedan. Lho, bagaimana dengan rencana kerjanya yang hanya satu baris? Ketahuilah kawan, Anies tentu bukan orang bodoh yang gampang ditebak.
Kapasitas Anies ketika menjadi menteri pendidikan, menjadi pencetus Indonesia mengajar dan lainnya, cukup meyakinkan saya bahwa Anies menyimpan sesuatu.Â
Kalau soal petahana, jangan ditanya, rencana kerja yang sudah dibuat mendetail cukup sebagai referensi, tapi tentu tidak bisa di apple to apple kan jika Anies belum mengeluarkan 'pelurunya'.
Agus-Sylviana masih punya waktu lagi untuk 'panas' dan presentasi ke masyarakat, tidak perlu agenda blusukan mengetara, hanya akan membuat lucu. Sisa waktu inilah yang juga secara cerdas dimanfaatkan Anies sebelum launching rencana kerja.Â
Kita tunggu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H