"Rangga.."
"Ya.."
"Kamu mau kan..sama aku lagi." Cinta menunduk malu. "Kita..ya kita jalanin dulu, sambil aku cari cara minta pisah sama suamiku sekarang..' ujar Cinta penuh harap.
"Cinta..aku sih mau, kamu cantik, tetep smart walau agak matre, tapi matre bagi aku itu wajar..hhmmm..hmm.." Rangga mengetuk-ngetuk jarinya di meja kafe, bola matanya bergerak-gerak gelisah, suasana yang dingin menjadi semakin dingin saja.
"So?" Kejar Cinta.
Rangga kembali menyeruput kopinya, sambil memandang lukisan di kafe tersebut, Rangga seperti masih mencari cara mengungkapkan sesuatu.
"Cinta..maaf, aku sudah ada yang punya..selama 14 tahun aku merintis usaha cilok, supaya bisa dapetin cewek kayak kamu buat selamanya, dan...tiba-tiba aku denger kamu udah nikah, terus terang itu berat buat aku.." Rangga berucap sambil menatap Cinta lekat-lekat. "Aku enggak bisa."
Cinta melongo tak percaya. Cinta, wanita yang menjadi idaman dan khayalan lelaki normal di seluruh Indonesia itu harus menghadapi kenyataan bahwa dia baru saja Di TOLAK! Sebuah kata yang belum pernah didengarnya, apalagi di rasakan.
"Sekali lagi maaf Cinta, kita sama-sama gak bisa nunggu selama itu, kita bukan tipe penanti 14 tahun tanpa hasrat biologis." Ujar Rangga. "Dan itu manusiawi" Sambungnya.
Tanpa sadar Cinta mengangguk, tapi dirinya masih bisa belum menerima, lebih karena perasaan cinta, harta dan tentunya gengsi.
"Eh iya ta, sebentar lagi dia dateng kok, dia mau jemput aku disini..nanti kamu bakal ketemu..atau.."