Jadi, kalimat itu seakan menyuruh tindakan hepi-hepi dengan Mr X, padahal itu tindakan negatif. Dan sejauh berita yang ada, itu tidak pernah dilakukan oleh si "Anda". So? artinya ini hanya sindiran?
Jika tulisan itu ditulis haters, mungkin kalimatnya menjadi "anda duduk hepi-hepi dengan Mr X, apa anda pernah memikirkan rakyat?". Ini kalimat sinis akan situasi yang "sudah terjadi". Haters siapapun dari pihak manapun, akan sinis terhadap situasi yang seperti ini. Bisa saja digunakan majas ironi, tergantung kreatifitas.
GNah, jika sekilas sudah dapat, maka selanjutnya anda tinggal ikut alurnya saja. Ini termasuk tulisan yang sederhana dan cukup simple.
Oya, satu pelajaran lagi yang penulis dapat dari kompasiana dan media online lainnya ialah membaca seutuhnya tulisan yang anda klik, berangkat dari pengalaman penulis yang kurang pas memberi komentar pada salah satu tulisan karena tidak membaca utuh. Akibatnya penulis menjadi malu, apalagi tulisan itu dibuat oleh kompasianer senior.
Kalau boleh, penulis merekomendasi buku-buku di atas tadi sebagai bahan bacaan dan juga perbanyak membaca fiksi di Kompasiana. Fiksiananya sunguh bagus, banyak yang bisa dipelajari dari sini, perkara yang baca sedikit itu mungkin hanya soal selera.
Yah sekedar sebagai khazanah membaca, agar pola membaca kita lebih luas, termasuk untuk penulis sendiri yang masih sangat dangkal.
Sedangkal keceb...eits!
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H