Usai makan siang di sebuah restoran cepat saji di mall, untung saja tidak terlalu makan banyak uang, mereka melewati sebuah toko yang menjual aneka macam boneka dengan bentuk yang imut dan lucu. Sepertinya Alina dan Kaori ingin membeli, maka dari itu mereka bertiga mengizinkan mereka masing-masing membeli satu boneka saja. "Tuan Kevin nggak menemani mereka?" tanya Mba Dhea yang segera disikut oleh Gilang.
Mba Dhea baru menyadari apa yang baru saja dia katakan itu seharusnya tidak dia ucapkan. "M-maaf, Tuan! Saya nggak bermaksud begitu ..."
Kevin menggeleng. "Nggak papa, Mba! 'Kan cuma nanya, bukan bermaksud yang lain," ujar Kevin sembari mengibaskan tangannya. "Tapi, yah, keinget 'aja sih. Jesika 'kan suka boneka, sampai sekarang bonekanya masih kusimpan buat kenang-kenangan," tambahnya sambil mendongak ke arah atap mall yang dihiasi oleh ukiran paus dan lumba-lumba yang berenang di sekitarnya.
Baik Gilang dan Dhea menatap prihatin majikan mereka itu. "Kalau habis ini mau ziarah ke makamnya, aku anterin," tawarnya. "Atau, mau ke TKP-nya aja?" tambahnya.
Kevin menoleh. "Yang kedua. Habis ini kita ke toko bunga dulu, beli bunga kesukaannya, bunga mawar putih. Aku maunya kita bareng-bareng ke sana. Bisa nggak?" Kevin menatap mereka berdua secara bergantian.
Mba Dhea dan Gilang saling berpandangan sejenak, kemudian mereka saling melempar senyum. "Ayo, saya juga sudah lama nggak lihat pantai!" sahut Mba Dhea yang membuat Kevin dan Gilang tertawa kecil mendengarnya.
"Ada apa? Ada apa?" tanya Alina begitu keluar dari toko tersebut bersama Kaori di sampingnya.
                                                                ~~~~~
Langit yang awalnya cerah, kini berubah menjadi kelabu. Di depan sana, laut biru tanpa ujung membentang luas. Aroma asin khas laut yang tajam, pantai pasir yang lembab, dan sayup-sayup deburan ombak kecil yang menghantam bebatuan pantai, serta angin pantai yang menyerbak rambut mereka.
"Jadi ngangenin yah, masa-masa itu," Gilang merasa nostalgia dengan suasana pantai yang masih sama seperti dulu. Tidak banyak orang yang berkunjung sehingga pantai tersebut masih asri dengan dikelilingi pepohonan kelapa yang rindang.
Kevin hanya mengangguk sembari menatap lurus laut yang sedang pasang. Dari arah belakang, Alina yang menarik lengan Kaori mengajaknya bermain di tepi pantai. Karena lupa, mereka akhirnya berubah menjadi putri duyung setelah beberapa menit kaki mereka terendam air. "Untung aja, kita udah beli baju buat mereka," komentar Kevin dengan wajah datar melihat keluguan mereka dan Gilang tertawa hambar di sebelahnya.