Mohon tunggu...
Ryan Sanjaya
Ryan Sanjaya Mohon Tunggu... Penulis - Professional Dreamer

journalism | media studies | digital social movement

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Menelusur Sejarah Penggunaan Istilah Asing dalam Debat Pilkada DKI 2017

31 Januari 2017   16:42 Diperbarui: 31 Januari 2017   20:27 2600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: megapolitan.kompas.com

Kembali ke..

Vicky Prasetyo. Bukan, kembali ke calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI yang tercatat paling sering pakai istilah asing. Tirto.id mencatat, beliau tidak hanya menggunakan istilah asing untuk menggantikan padanan dalam bahasa Indonesia, tetapi juga mengucapkan keduanya secara berurutan.

Boros kata dan minim gagasan? Barangkali, iya. Kembali lagi, untuk apa beliau menggunakan istilah asing dalam debat itu? Ini sudah bukan lagi istilah teknis yang maknanya berbeda jika diterjemahkan. Ini sudah jadi gaya bicara.

Secara pribadi, saya salut dengan niat dan kesempatan yang beliau miliki untuk bisa menempuh pendidikan tinggi di luar negeri. Kendati begitu, saya berharap beliau tidak memamerkan gelar-gelar menterengnya (untuk menunjukkan bahwa dirinya terdidik) melalui istilah-istilah asing itu.

Karena, kalau iya, itu artinya kita kembali ke masa lebih dari setengah abad silam.

Atau jangan-jangan, kita memang belum bergerak ke mana-mana?

Catatan: tulisan ini diunggah juga dalam blog pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun