Kembali ke..
Vicky Prasetyo. Bukan, kembali ke calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI yang tercatat paling sering pakai istilah asing. Tirto.id mencatat, beliau tidak hanya menggunakan istilah asing untuk menggantikan padanan dalam bahasa Indonesia, tetapi juga mengucapkan keduanya secara berurutan.
Boros kata dan minim gagasan? Barangkali, iya. Kembali lagi, untuk apa beliau menggunakan istilah asing dalam debat itu? Ini sudah bukan lagi istilah teknis yang maknanya berbeda jika diterjemahkan. Ini sudah jadi gaya bicara.
Secara pribadi, saya salut dengan niat dan kesempatan yang beliau miliki untuk bisa menempuh pendidikan tinggi di luar negeri. Kendati begitu, saya berharap beliau tidak memamerkan gelar-gelar menterengnya (untuk menunjukkan bahwa dirinya terdidik) melalui istilah-istilah asing itu.
Karena, kalau iya, itu artinya kita kembali ke masa lebih dari setengah abad silam.
Atau jangan-jangan, kita memang belum bergerak ke mana-mana?
Catatan: tulisan ini diunggah juga dalam blog pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H