Mohon tunggu...
Ryan Perdana
Ryan Perdana Mohon Tunggu... Administrasi - Pembaca dan Penulis

Kunjungi saya di www.ryanperdana.com dan twitter @ruaien

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sepeda-sepedaku dan Cerita yang Mengitarinya

10 Juli 2020   13:04 Diperbarui: 10 Juli 2020   13:05 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jika dulu sepeda lipat tidak menarik minat, saya sekarang kok kesengsem. Apalagi ada alasan sepeda tinggal satu, jadi bu ryan harus punya. Padahal yang pingin saya.

***

Saat servis sepeda beberapa hari lalu, tukang servis akui sekarang ini adalah tren sepeda teramai sepanjang ia buka usaha. Saat fixie merebak, bengkelnya tak sepadat sekarang.

Saat saya mengantre hingga sepeda saya ditangani, banyak calon konsumen bermotor-bermobil hilir mudik bertanya kapan sepedanya bisa didandani. Nyatanya, semua ditolak. Tukang servis janjikan paling tidak seminggu ke depan.

Sepeda saya langsung disentuh karena datang langsung bersepeda dan saya tunggui. Itu pun tukang servis menolak servis total. Ia hanya sanggup servis keluhan part tertentu saja.

Bengkel langganan Bapak di luar kota pun heran. Sebelum tren, tak jarang ia duduk berpangku tangan seharian. Sekarang, istirahat menjadi momen asing. Rejeki sedang diguyurkan deras-deras.

Keadaan seperti itu terjadi menyeluruh di segenap daerah. Semua toko-toko sepeda alami hal sama. Sepeda yang seakan hampir ditinggalkan, tiba-tiba dikejar lagi penuh nafsu.

Beberapa toko terpantau sampai meliburkan karyawan dan menutup toko. Toh dibuka pun mau jualan apa. Semua barang ludes. Gila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun