"Berita... apa?" pertanyaan bodoh pun terlontar. Â Memangnya berita apa lagi yang dia bicarakan?
Kali ini Bella menoleh ke arahku.
"Berita itu, kamu ribut sama pak Ryan di parkiran," ucapnya.
"T... terus...?" tanyaku.
Ting!
Pintu lift terbuka.
Bella berjalan dengan cepat, aku pun berjalan mengimbanginya.
"Terus gimana?" tanyaku padanya. Â "Kamu sekretaris direksi, pasti tau kabar-kabar dari atas."
Bella masih terus berjalan, ia tak langsung menjawab pertanyaanku barusan hingga kami sampai di mesin presensi. Â Ia meletakkan jarinya di mesin pemindai, begitupun aku.
Jam menunjukkan angka 08.26.
"Secara pribadi dan sesama rekan kerja, aku support kamu," katanya. Â "Aku juga yakin kalau owner denger berita ini, dia support kamu."