Dan...
"Kamu?!" teriaknya terkejut. Tangannya yang hendak menghajarku itu diturunkan. Â "Kamu kan...?!"
Ia jelas terkesiap.
Tapi aku pun tak kalah terkesiap.
Wajahku pucat pasi.
Aku jelas sangat mengenal laki-laki itu.
Dia adalah...
"Pa...k?" hanya itu yang bisa kuucapkan.
Tubuhku lemas.
Dia -- laki-laki itu -- salah satu bosku.
Ini gawat!