Obrolan kosong tanpa makna ini akan ditemani sebatang-dua batang rokok, dilanjutkan usai makan di tempat-tempat terbuka. Â Tentu sesekali obrolan akan menjadi sedikit serius jika sudah membahas 'masalah kantor'.
"Gua bisa pindah ke kantor lu, nggak?"
Tapi, obrolan serius itu seringnya berlalu begitu saja seiring embusan asap rokok.
Jam 12.55, tempat tersebut kembali kosong.
Hanya ada aku.
Dan dia.
Aku sudah lama memerhatikannya, seorang perempuan muda berambut sebahu. Â Ditilik dari pakaiannya, aku kerap bertanya -- dalam hati -- perusahaan mana yang mempekerjakannya karena hampir semua salaryman di gedung ini bekerja dengan busana formil, berbeda dengan penampilannya yang--
Bagaimana ya?
Apakah dia bekerja?
Atau...?
Untuk beberapa detik, kami saling pandang.