Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kereta Bandara dan D-Mobile, Kemudahan dalam Genggaman

5 April 2018   20:28 Diperbarui: 18 April 2018   11:41 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tahapan pembayaran railink ke virtual account danamon | screenshot

tampak luar Railink | dokpri
tampak luar Railink | dokpri
Berhubung tak ingin ketinggalan kereta, saya pun bergegas masuk dan duduk santai.

jarak antarkursi yang tidak terlalu dekat bikin nyaman penumpang berkaki panjang seperti saya | dokpri
jarak antarkursi yang tidak terlalu dekat bikin nyaman penumpang berkaki panjang seperti saya | dokpri
kereta berangkat | dokpri
kereta berangkat | dokpri
Jika saya tidak salah hitung, satu gerbong terdiri dari 12 baris kursi dimana masing-masingnya terdiri dari dua kursi penumpang.  Jadi, satu gerbong memuat 24 orang.  Saya teringat sewaktu melakukan pemesanan, tertera jumlah kursi tersisa sekitar 240-an.  Hitungan kasar saya, satu rangkaian kereta bandara Railink terdiri dari 12 gerbong sehingga jika sedang penuh, kereta bisa mengangkut sekitar 280-an penumpang.

Beberapa menit kemudian kereta berangkat.

Saya melirik jam, tepat jam 13.51, artinya saya tidak salah mengkalibrasi jam tangan saya hehehe...

Penutup

Berhubung ini pengalaman pertama naik kereta bandara Railink apalagi tak banyak penumpang, alih-alih menikmati perjalanan, tingkah saya lebih mirip Mr. Bean karena 'katanya' di kereta bandara ada ini dan itu.

  • Katanya di kereta bandara ada papan & layar informasi, ada.  Papan informasi menampilkan informasi cuaca, kecepatan kereta, dan stasiun tujuan berikutnya.  Data ditampilkan dalam bentuk matriks led.
    img-20180330-140330-5ac61f83dd0fa80d6e0d92f2.jpg
    img-20180330-140330-5ac61f83dd0fa80d6e0d92f2.jpg
  • Katanya di kereta bandara ada USB charger, ada.  Pengisi daya ini terdapat di tiap kursi di bawah sandaran tangan.  Saya melakukan pengetesan dan pengisi daya ini berfungsi dengan baik.
    img-2326-5ac62169caf7db06be725263.jpg
    img-2326-5ac62169caf7db06be725263.jpg
  • Katanya di kereta bandara ada WiFi, nah ini yang tidak saya temukan.  Hasil pencarian sinyal WiFi tidak ditemukan hotspot yang namanya kira-kira berhubungan dengan kereta bandara Railink.

Dengan harga tiket Rp 70.000 perorang, perjalanan dari stasiun Sudirman Baru ke stasiun bandara Soekarno-Hatta memakan waktu 50 menit.

Bolak-balik berarti ongkosnya Rp 140.000?

Dibanding angka Rp 300.000 -- Rp 500.000 yang saya tulis di paragraf awal tadi, angka Rp 140.000 berarti penghematan besar.  Bahkan jika saya menambahkan ongkos ojek online, tetap saja ada tambahan uang yang bisa digunakan untuk membeli oleh-oleh.

Sebagai nutrisi visual, saat menaiki kereta bandara Railink kita akan disuguhi deretan pesawat yang diparkir di landas pacu.

motretnya buru-buru, takut kehilangan momen | dokpri
motretnya buru-buru, takut kehilangan momen | dokpri
Keren!

Tautan Luar:

Panduan pembayaran tiket Railink menggunakan Bank Danamon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun