Haha, panjang ya?
Bahkan ketika di-Inggriskan pun judulnya masih panjang yaitu “How A Teen Girl Went from Academic Absurdity to An Elite University in One Amazing Year”.
Novel yang diterbitkan tahun 2013 oleh Kadokawa itu menceritakan perjuangan Kobayashi Sayaka (di film namanya berubah jadi Kudo Sayaka) bersama guru bimbingan belajarnya Tsubota Nobutaka (di film namanya berubah jadi Tsubota Yoshitaka) selama 1,5 tahun. Dengan bantuan Google, saya akhirnya menemukan wajah si novelis sekaligus guru bimbingan belajar tersebut sbb :
Oke, kembali ke film.
Di ‘Flying Colors’, tergambar adegan dimana Sayaka berusaha keras membagi waktu antara belajar dengan menemani sahabat-sahabatnya bersenang-senang. Saking lelahnya, Sayaka beberapa kali tertidur. Ini yang akhirnya menyadarkan sahabat-sahabat Sayaka dan membuat mereka mengambil keputusan untuk sementara menjauh dari Sayaka.
“Apakah kalian membenciku?” tanya Sayaka cemas saat mendengar keputusan teman-temannya.
“Tentu tidak, bukan seperti itu. Kami hanya ingin agar kau bisa meraih cita-citamu masuk Universitas Keio. Kami tidak ingin kau gagal, kami juga ingin sepertimu, suatu saat menemukan tujuan. Kamu keren!” ujar sahabat-sahabatnya, dan Sayaka pun menangis.
Ada juga adegan yang sangat menggelitik bahkan mungkin agak keterlaluan menurut budaya Indonesia. Sayaka dan sahabat-sahabatnya membuat sebuah taruhan dengan guru sekolah Sayaka yang terus mengejek bahwa tidak mungkin siswi bodoh tersebut bisa lulus ujian masuk Universitas Keio.
Apa taruhannya? Tonton saja sendiri hehehe…
Di IMDb, ‘Flying Colors’ yang disutradarai Nobuhiro Doi dan berdurasi sekitar 117 menit ini mendapat rating 7.4. Film ini juga menggondol setidaknya 2 penghargaan untuk kategori Newcomer of The Year di Award of The Japanese Academy 2015 yang dianugerahkan pada Kasumi Arimura sebagai pemeran utama dan kategori Best Supporting Actress di Hochi Film Award 2015 yang dianugerahkan pada Yo Yoshida, pemeran ibu Sayaka.
“Ini adalah jalan yang selalu kuperjuangkan dan kupercayai” (Tsubota sensei)