Kenapa?
Untuk memahaminya, baiklah saya beritahu bahwa setiap huruf Kanji Jepang punya dua cara pengucapan yaitu Onyomi dan Kunyomi karena Kanji adalah huruf yang diimpor dari China. Â Jika saya tidak salah ingat, Onyomi adalah pembacaan Kanji versi China, sementara Kunyomi adalah pembacaan Kanji versi Jepang.
Misal:
Huruf Kanji yang melambangkan angka 3 dibaca sebagai ‘san’ secara Onyomi dan ‘mittsu’ secara Kunyomi.  Nah, ‘san’ ini berasal dari ucapan China ‘san’ yang memiliki arti sama yaitu 3.
Nah, ‘roku’ adalah cara baca Onyomi sementara ‘mutsu’ adalah cara baca Kunyomi dari kanji yang melambangkan angka 6.  Secara kira-kira, Mutsuko diartikan sebagai ‘anak perempuan ke-6’ karena ‘ko’ adalah bentuk terikat yang umumnya disematkan pada perempuan Jepang (seperti ‘wati’ kalo di Indonesia) sementara untuk laki-laki umumnya menggunakan ‘ki’.  Mohon koreksinya jika saya salah.
Dan terakhir, mendengar nama Suzuki kita mungkin akan menduga bahwa itu adalah Suzuki yang pengusaha otomotif. Â Benarkah?
Silakan menebak-nebak sembari menonton filmnya.
Referensi & Tautan Luar :
- Always – Sunset on Third Street Official Site (Japanese)
- Always – Sunset on Third Street (2005), IMDb
- Takashi Yamazaki, IMDb
- On’Yomi and Kun’Yomi in Kanji : What’s The Difference?, Tofugu
- Numbers in Japanese, Omniglot
- Numbers in Mandarin Chinese, Omniglot
- Mood for Nostalgia of Japan? Always Sunset on Third Street, Kikou Japan
Tulisan ini dipublish pertamakali di blog.ryanmintaraga.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H