* * *
Project Vira, begitu aku menyebutnya adalah lompatan baru dalam interaksi antara manusia dengan karakter virtual. Â Meski masih berupa karakter holografik, Vira mampu mengenali lingkungan sekitar serta memiliki kemampuan mendengar dan berbicara. Â Dengan kemampuannya, Vira membuat vocaloid buatan Jepang terlihat bodoh dan seperti mainan anak-anak.
Beberapa perusahaan teknologi terkemuka sudah menghubungiku dan memberikan penawaran untuk lisensi Vira, namun aku belum memberikan jawaban sebab aku mengembangkan Vira bukan untuk tujuan komersil.
Ada sekeping kenangan masa lalu dalam Project Vira, kenangan yang coba aku kembalikan, setidaknya coba aku simpan.
Karena itu aku sangat terpukul ketika pada suatu hari mendapati kenyataan bahwa hasil kerjaku yang disimpan di cloud server hilang tak berbekas. Â Ini merupakan pukulan terberat setelah beberapa menit sebelumnya aku melaporkan insiden perampasan terhadap komputer genggam milikku dan perusakan apartemen tempatku tinggal.
Project Vira-ku hilang tanpa bekas sedikitpun.
Hari itu tanggal 13 Januari 2029…
* * *
Bertahun-tahun kemudian aku mendengar kabar adanya perusahaan di satu negara Afrika yang berhasil mengembangkan karakter holografik interaktif bernama Vira.
Itu Vira-ku!
Aku berupaya mengklaim kepemilikanku atas Vira namun gagal karena aku sudah tak memiliki bukti apapun.  Berkali-kali aku mencoba, berkali-kali pula aku gagal.