Seruni balas tersenyum,
* * *
”Maaf ya, Dik, Abang maksa kamu jalan jauh. Kamu pasti capek.”
Malik dan Seruni dalam perjalanan kembali ke tempat mereka setalah berjalan kaki menelusuri jejak-jejak ingatan Malik pada bundanya.
“Nggak apa-apa, Bang,” jawab Seruni. “Tapi Runi memang capek, kita istirahat dulu di sana sambil nunggu buka puasa,” lanjutnya sembari menunjuk alun-alun dimana saat itu banyak pula orang-orang yang sedang menunggu tibanya waktu berbuka puasa.
Malik mengangguk setuju.
“Sebentar ya, Bang, Runi pesan makanan sama minuman,” ujar Seruni setelah mereka berdua mendapat tempat. Belum sempat Malik menjawab, Seruni sudah hilang di keramaian dengan tangkas.
Malik hanya tersenyum.
Bunda, seandainya Bunda tahu betapa baiknya istriku…
Beberapa menit kemudian ia mendengar suara istrinya,
“Ya, Bu, di sini.”