Mama Rei terduduk lemas, rasa panik dan cemas yang menyerangnya membuat wanita berusia sekitar 45 tahun ini kembali terisak.
"Rei... Rei..."
Pintu ruang ICU kembali terbuka, seorang dokter keluar dari ruangan tersebut diikuti seorang perawat. Mereka terlibat dalam percakapan serius sebelum akhirnya sang dokter berlalu.
"Atas nama Rei?" panggil si perawat sambil menoleh ke arah mereka bertiga.
"Ya, Sus?" mama Rei menghambur diikuti putri bungsunya dan Nay.
Beberapa menit kemudian, pertahanan Nay luluh usai mendengar pembicaraan antara mamanya Rei dengan sang perawat. Segala emosi yang ditahannya semenjak tadi, pecah saat ini.
Lelehan airmata mengalir di pipi Nay tanpa gadis itu bisa menahannya.
"Maafkan aku, Rei. Maafkan aku."
* * *
Angga masih tertegun dengan perasaan tak percaya.
Kenapa kamu masih nggak bisa dihubungi?