Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kisah Dua Hati #13: Missed Calls?

2 Juni 2014   14:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:49 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14014382101138558011

Sinopsis :

Putus cinta dari Lintang membuat Rian gundah, apalagi gadis itu terkesan menjauhinya setelah mereka putus.  Dalam keadaan itu, Rin yang masih menyukainya hadir dan mampu menumbuhkan lagi perasaan Rian pada gadis tersebut.  Dan tepat setelah mereka nonton bareng, Rian menyatakan perasaannya pada Rin.  Mereka pun jadian!

CHAPTER 13


“Bener kamu nggak mau ikut?  Banyak cewek lho di sana.”

Di sebuah lobi apartemen terlihat seorang pemuda sedang berbicara dengan kawannya.

Yang diajak bicara hanya tersenyum kecil,


“Lain kali aja.  Sekarang aku harus memastikan sesuatu,” ujarnya.


“Kamu ini masih nggak bisa move on ya?” kawannya memastikan.


“Bukan masalah move on atau nggak, tapi ada kesalah-pahaman yang perlu diperbaiki antara aku sama dia.”


“Terserahlah,” si kawan mengangkat bahu, “Kalo bukan karena kamu sahabat karibku, aku pasti ngira kamu masih terobsesi sama dia.  Ini sudah dua tahun, Niko.  Okelah, aku jalan dulu, bye!”

Pemuda yang dipanggil “Niko” itu memandang kepergian kawannya, kemudian mengambil dompet dari saku belakang celananya.  Di dalamnya ada foto seorang gadis cantik sedang tersenyum.


Lintang, akhirnya aku tau kamu tinggal di mana.

Jarum jam sudah menunjukkan angka 11 malam itu namun Niko tak peduli, dia bergegas menuju tempat parkir.  Dikeluarkannya Kawasaki Ninja 1000 warna hitam miliknya dan melesat menembus malam yang pekat dan dingin.

* * *


13 missed calls?

Rin heran melihat ada sebanyak itu panggilan tak terjawab di ponselnya.


Baru aku tinggal mandi sebentar aja sudah ada miss call sebanyak ini.  Apa ini dari Rian?

Membayangkan telepon itu berasal dari Rian membuat Rin tersenyum sendiri.


Padahal baru pisah sebentar aja, aku udah kangen gini sama dia.  Mungkin dia juga merasakan hal yang sama.

Tepat pada saat itu ponselnya berbunyi.


Tuh kan dari Rian…

Dengan perasaan berbunga-bunga Rin mengangkat teleponnya,


“Halo Rian?”


“Hai Rin, lagi ngapain?  Tunggu biar kutebak, kamu baru selesai mandi ya?” terdengar suara Rian dari ujung telepon.


“Haha bener!” Rin tertawa, “Kok kamu tau sih?”


“Ya taulah, ‘kan wanginya sampe sini.”


“Gombaal!” tukas Rin manja, “Tapi tadi maaf ya, waktu kamu nelepon tadi aku memang lagi mandi jadi nggak bisa jawab teleponmu.”


“Eh?” Rian terdengar heran, “Kamu salah, ‘kali.  Aku baru sekarang ini nelepon kamu karena aku juga belum lama nyampe rumah…”


“Hah?  Masa’?”  Rin juga sama herannya.


Kalo gitu, siapa yang miss call tadi?


“Atau…” goda Rian, “…itu Rian yang lain ya hehehe…”


“Rian!  Kamu itu…” Rin merajuk.

Lewat telepon, kedua remaja yang sedang dimabuk cinta itu melanjutkan percakapan mereka.


Tapi siapa yang tadi miss call sebanyak itu?

* * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun