“Jangan memaksakan diri,” ujar Gene sambil memegang pundak Cross.
Untuk beberapa menit, Cross berusaha mengatur nafasnya.
“Semua alat ini percuma,” katanya sambil melihat berbagai peralatan penunjang hidupnya.“Dok, mereka bermaksud baik,” ujar Gene.
“Aku tahu, Nak. Hanya saja ini percuma. Kau tahu aku ‘kan?”
Gene mengangguk mendengar perkataan Cross barusan.
Kita sama.Kita berbeda dari orang lain.
“Kau tahu?” ucap Cross, “Alasan aku berkeras menarikmu dari keadaan koma waktu itu adalah karena aku tahu kondisimu baik-baik saja.”
“Aku hidup berkat pertolonganmu, dok,” balas Gene.
Cross mengibaskan tangannya,
“Aku tidak melakukan apa-apa. Aku hanya tahu bahwa saat kematianmu belum tiba. Itu saja.”
Orang tua itu menatap Gene,
“Dengan profesiku sebagai dokter, aku terikat sumpah untuk menyelamatkan nyawa manusia, meskipun kadang bertentangan dengan suara hatiku. Dan itu membuatku merasa bersalah.”“Maksudmu?” Gene tak mengerti.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!