Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Fantasi] X-Gene: Robert Cross

18 September 2014   00:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:23 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku di mana?

Tempat apa ini?


Suara itu terdengar lagi.  Kali ini Gene merasa dirinya terhempas kuat.

* * *

Greenrose Medical Center, Cormount.

Sambil memasuki rumah sakit tersebut, Gene mengingat kejadian 21 tahun yang lalu.  Malam itu motor yang dikendarainya bertabrakan dengan sebuah truk kontainer dan ia terpental.  Kecelakaan itu membuatnya koma selama beberapa minggu.

“Selamat siang,” sapa Gene pada perawat yang bertugas di situ, “Saya sudah ada janji dengan Tuan Robert Cross.”
Dia yang berusaha mengembalikan hidupku.


Robert Cross berusia sekitar 78 tahun.  Saat peristiwa 21 tahun lalu, dia adalah dokter yang menangani Gene.

“Halo, dok,” sapa Gene ketika ia melihat orang yang menyelamatkan nyawanya itu.


Cross menoleh dan mengangguk lemah.  Berbagai selang menancap di seluruh tubuhnya.  Ketika melihat Gene, ia memaksakan diri untuk bangkit namun Gene buru-buru mencegahnya dan membantu tubuh renta itu untuk duduk bersandar.

Cross melepas masker yang membantunya bernafas.

“Halo, Gene,” sapanya, “Sudah lama sekali ya.”

“Bagaimana kondisimu?” tanya Gene.

“Yah seperti yang kau lihat,” Cross terkekeh kemudian terbatuk-batuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun