“Hei!” sergah Nayra, “Jangan sembarangan bikin gosip!”
“Ini bukan gosip, pemirsa. Ini fakta!”
“Gosip!”
“Fakta! Dan sebentar lagi kita akan melihat seperti apa muka cowok-cowok yang bakal jadi korban Kissa Nayra,” Nayla berbicara menirukan gaya presenter-presenter infotainment di layar kaca.
Keramaian di bangku belakang mobil yang membawa mereka tak lepas dari perhatian Arya dan Saras.
“Anak-anak udah pada gede masih berisik aja,” gumam Saras.
“Seperti kamu, bukan?” Arya tersenyum sambil terus menyetir.
“Hih! Kamu ini…”
Mendengar ucapan istrinya itu, senyum Arya melebar.
“Tapi memang kebetulan aku juga kangen sama kota masa kuliahku itu, kota di mana aku ketemu seorang gadis berkuncir yang bikin aku tergila-gila.”
“Hah, gombal!” Saras tertawa, “Cintamu nggak sekukuh omonganmu. Buktinya waktu itu kamu…”