Ini nggak bener!
Aku memang masih kesal sama dia, tapi aku juga nggak bisa selamanya nyuekin dia terus.
“Nay, kamu kalo mau mandi-mandi atau cuci-cuci pake aja kamar mandi di kamarku di rumah sebelah,” ujar Angga canggung.
“Ah? Eh hm… iya sih,” Nay sama canggungnya, “Kebetulan aku juga pengen cuci tangan cuci kaki.”
“Yawdah, di kamar mandiku aja. Ini Ayah atau Ibu juga nggak ketahuan kapan pulangnya.”
“Mmm…, “ Nay ragu, “Boleh?”
Melihat ekspresi Nay yang seperti itu membuat Angga ingin tertawa, rasa kesal di hatinya mendadak menguap entah ke mana. Namun pemuda itu berusaha keras menahan tawanya, ia berdiri membelakangi Nay agar gadis itu tidak melihat ekspresi wajahnya saat ini.
“Yuk!” katanya
“Oke,” Nay bangkit mengikuti Angga.
* * *
Sekarang teleponku nggak diangkat?