Yang terdengar berikutnya adalah helaan nafas berat.
* * *
“Kami pulang!”
Angga dan Nay akhirnya tiba di rumah setelah perjalanan yang cukup lama dan melelahkan. Mereka berdua berkali-kali mengucap salam tapi tak ada jawaban.
“Sepi?” gumam Angga.
“Apa nggak ada orang?” sahut Nay.
Sekali lagi mereka berdua mengucap salam, namun masih tak ada jawaban.
“Sepertinya memang nggak ada orang,” Angga kembali menggumam sendiri.
Kedua remaja ini akhirnya duduk-duduk di teras.
Lima, limabelas, hingga tigapuluh menit berlalu. Keduanya masih diam, tak tahu apa yang harus dibicarakan. Suasana canggung menyelimuti keduanya sementara hari sudah mulai gelap.
Angga gelisah.