“Aku…” Angga pun tak kalah kikuknya, “Aku juga mau ke toilet. Kamu sudah?”
Nay mengangguk.
Angga bergegas menuju toilet dan mengunci pintunya.
Nay sekilas menatap Novan sementara pemuda itu tetap acuh tak acuh, berpura-pura tak terjadi apa-apa.
* * *
Suasana di pemakaman sedikit mendung. Tampak seseorang berjalan dengan tenang menuju makam Nayra, tangannya menggenggam seikat bunga.
Begitu tiba di tujuannya, sosok itu tertegun sejenak. Ia memperhatikan ada seikat bunga yang sama di makam Nayra. Bunga itu memang mulai layu, tapi sudah cukup untuk menjadi tanda siapa yang belum lama ini meletakkannya di sana.
Lana?
Kapan dia ke sini?
Ia buru-buru mengambil ponselnya dan menghubungi nomor ponsel Nay.
Sedang tidak aktif? Di luar jangkauan?