“Itu karena dia suka sama kamu,” terang Nay.
Deg!
Angga tertegun mendengar pernyataan dari Nay barusan.
“Dia… apa?” Angga khawatir salah dengar.
“Rana suka sama kamu, itu salah satu alasan yang membuat dia ingin ke kota ini. Kamu.”
Angga kehilangan kata-kata.
“Nayra…” gumamnya.
“Dan meski orangnya seperti itu, Rana terlalu malu untuk mengungkapkan perasaannya ke kamu, makanya dia juga nggak pernah berani mengajukan permintaan pertemanan ke kamu.”
Terdengar ponsel Nay berdering lagi,
“Sudah malam. Siapa?” Nay agak gusar.
Namun ekspresi gusarnya berubah ceria ketika ia melihat nama si penelepon. Buru-buru ia menjawab teleponnya,