“Sejujurnya aku belum tau mau ambil jurusan apa. Mungkin Komunikasi? Psikologi? Aku masih belum pasti,” Nay kemudian menoleh pada Angga, “Kalo kamu?”
“Sepertinya aku mau ambil Pariwisata,” Angga menjawab mantap, “Denger-denger sih kuliah di Pariwisata banyak jalan-jalannya. Yaa hitung-hitung kuliah sambil jalan-jalan hehehe…”
“Kamu itu!” tukas Nay tertawa, “Niatnya kok mau jalan-jalan...”
“Iyalah,” Angga tak mau kalah, “Rasanya aku nggak sanggup kalo harus belajar di dalam kelas, apalagi kalo harus ke Perpustakaan…”
Usai mengucap kata “Perpustakaan”, Angga teringat Ami – Ketua Klub Perpustakaan – gadis yang pernah disukainya.
“Ami mana?” tanya Angga, “Hebat dia. Dapet peringkat 4 di 10 Besar.”
“Dia ada di Perpustakaan. Katanya dia mesti serah-terima sama penggantinya,” jawab Nay.
“Dia tipe pekerja keras ya,” gumam Angga.
“Angga! Nay!” terdengar satu suara memanggil mereka.
Dari kejauhan tampak Septi dan Putri menghampiri mereka berdua.
“Kenang-kenangan!” seru Putri sambil tangannya menyodorkan sebuah diary, “Tandatangan di sini sama tulis satu kalimat dari kalian. Diary ini bakal jadi pengingat bahwa aku pernah punya temen-temen seperti kalian di masa SMA.”