“Kamu bisa berdiri? Mau aku bantu?” pemuda itu kini mengulurkan tangannya.
Tanpa sadar, Rain mengulurkan tangan menerima bantuan dari orang yang baru dilihatnya itu.
“Kamu duduk di sini aja, di tempatku,” ujar pemuda itu yang diiyakan saja oleh Rain, “Mau aku pesenin lagi minuman yang sama?”
“Terimakasih,” gadis itu menjawab singkat, “Maaf merepotkan.”
Pemuda itu tertawa kecil kemudian berlalu, dan beberapa menit setelahnya ia kembali dengan dua gelas teh tarik.
“Silakan,” pemuda itu memberikan gelas yang satu pada Rain.
“Namaku Surya,” lanjutnya sambil mengulurkan tangannya, “Boleh kenalan?”
Rain menunduk.
“Aku benci namaku,” ujarnya.
“Kenapa?” tanya Surya.
“Nama ini selalu membawa sial untukku.”