Sebaliknya hukuman yang diberikan karena kita sedang kesal akan lebih banyak membawa dampak negatif pada anak. Anak akan takut pada orang tuanya, dia akan bingung dalam bertindak akibat tidak ada parameter yang jelas tentang benar atau salah. Dan yang lebih memilukan lagi, hukuman yang diterima si anak sangat tergantung dari tingkat emosi orang tuanya yang bisa-bisa berakibat fatal bagi si anak seperti berita yang saya baca tadi. Jika sudah kejadian seperti ini, sesal seperti apa pun tidak akan ada gunanya.
"Saya menyesal. Saya rela dihukum untuk menebus dosa saya ke anak saya," seperti itulah pengakuan orangtua yang emosinya tak terkendali sehingga menewaskan anak yang sebenarnya sangat disayanginya.
Dalam cerita rakyat kita, setidaknya Kisah Danau Toba bisa menjadi pelajaran betapa emosi orang tua yang tak terkendali sehingga mengata-ngatai anaknya sebagai "anak ikan" pada akhirnya membawa penyesalan yang mendalam. Padahal itu "sebatas" kata-kata yang menyakitkan, bukan hajaran dengan tangan kosong maupun batang bambu.
Harapan saya
Pada akhirnya, setiap membaca berita seperti itu saya hanya bisa berdoa semoga saya sekeluarga dijauhkan dari hal-hal seperti itu (menangani anak dengan emosi yang tak terkendali). Saya sendiri tidak berani mencela orang tua yang sampai lepas kendali dalam "mendidik" anak-anaknya karena saya takut kelak berada dalam situasi yang sama.
Berdoa, berharap, dan berusaha agar bisa jauh-jauh menyingkirkan emosi ketika menghadapi "kenakalan" anak. Hanya itu yang bisa saya lakukan.
Semoga ada hikmah yang bisa diambil dari tulisan ini. Selamat siang...
Dan berikut adalah tautan berita yang sangat memilukan hati saya :
Rebutan Baju dengan Kakak, Anak 7 Tahun Tewas Setelah Dipukuli Ayahnya
Tulisan ini masuk kategori “Relationship” dan dipublish pertamakali di blog.ryanmintaraga.com, copasing diizinkan dengan mencantumkan URL lengkap posting di atas atau dengan tidak menghapus/mengedit amaran ini
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI