Mohon tunggu...
Ryan Martin
Ryan Martin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Kedokteran Gigi

Berbagi Pengalaman, Perasaan, Pemikiran dan Kisah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pengalamanku Melawan Para "Agen Rahasia" Sang Hujan di Awal Tahun

5 Januari 2021   08:57 Diperbarui: 5 Januari 2021   17:57 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali pada misi saya. Setelah itu, dimulailah prosesi pembersihan massal.

Pembersihan umumnya dimulai dari sisa-sisa genangan yang belum surut. Dengan bantuan teknologi, genangan itu dapat dihisap dengan suatu alat penghisap air. Saya sangat merekomendasikan alat ini terutama bagi kalian sesama pejuang banjir. 

Walau saya tidak di-endorse, saya dengan sukarela mempromosikan alat ini. Sebab alat ini sangat memperingan proses pengurasan air banjir. Setelah itu, saya akan mengepel setiap sudut dari ruangan hingga bersih mengkilap, tanpa tersisa sedikit pun daerah yang kotor. Seusainya, perabotan yang tadinya diungsikan, dapat dikembalikan pada tempatnya. 

Dan perabotan yang sebelumnya  tidak dapat diungsikan akan diperiksa apakah mereka masih hidup atau tidak. Kemungkinan besar, kulkaslah yang menjadi korban pertama. Kartu garansi yang ikut hanyut dirusak sang agen pun membuat dompet menjerit. 

Hujan dalam jangka waktu yang panjang, memanglah membuat resah. Namun, tidak dapat dipungkiri juga, bahwa keresahan ini merupakan hasil keteledoran kita juga. 

Sampah masih dapat berenang-renang secara gratis di sepanjang aliran sungai. Bahkan mereka membuat pemukiman dan pegunungan di sungai itu. Mungkin mereka sedang melaksanakan pemilu saat ini, untuk menetukan pemimpin pemukiman tersebut. 

Mengeruk pemukiman para sampah dari dalam sungai memanglah tugas pemerintah. Tapi, sebagai rakyat, kita juga ikut bertanggung jawab untuk menjaga saluran air agar terbebas dari sampah. 

Setidaknya, buanglah sampah masing-masing pada tempatnya, agar selanjutnya sampah-sampah ini dapat dikelola dan dimusnahkan. Jangan berikan "tiket gratis" kepada para sampah untuk dapat berenang di aliran sungai kita yang indah. 

Kecuali mereka mau membayar. Lumayan, uangnya dapat digunakan untuk memperbaiki perabotan yang rusak akibat para penyusup. Namun, itu adalah hal yang mustahil. 

Oleh karena itu, mari, bersama-sama bebaskan keresahan kita, wahai sesama pejuang banjir. Mari jagalah kebersihan lingkungan agar tidak perlu resah lagi terhadap para agen rahasia Sang Hujan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun